Pada Agustus 2015 di Kota Tanjungpinang terjadi inflasi sebesar 0,68 persen. Dari 23 kota IHK di Sumatera,
tercatat sebanyak 6 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar
1,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,02 persen. Sebaliknya, tercatat
sebanyak 17 Kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Sibolga sebesar 1,85 persen
dan deflasi terendah terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,02 persen. Sedangkan secara nasional sebanyak
46 kota mengalami inflasi dan 36 kota mengalami deflasi.
Inflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan naiknya indeks kelompok pada tiga kelompok pengeluaranya itu
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,43 persen; kelompok perumahan, air,
listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,02 persen; kelompok sandang sebesar 0,15 persen; kelompok
kesehatan 0,14 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,10 persen serta kelompok
transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 4,93 persen. Sebaliknya, kelompok bahan makanan
mengalami penurunan indeks 0,68 persen.
Inflasi Tahun Kalender (Januari-September) 2015 di Kota Tanjungpinang sebesar 2,44 persen dan laju inflasi
'year on year' di Kota Tanjungpinang (September 2015 dibandingkan dengan September 2014) sebesar 6,81
persen.