Pada Oktober 2015 di Kota Tanjungpinang terjadi deflasi sebesar 1,01 persen. Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat
sebanyak 14 kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,95
persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Padang Sidempuan sebesar 0,01 persen. Sebaliknya, tercatat
sebanyak 9 Kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Pematang Siantar sebesar 0,43
persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar 0,03 persen. Sedangkan secara nasional sebanyak
38 kota mengalami inflasi dan 44 kota mengalami deflasi.
Deflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan turunnya indeks kelompok pada tiga kelompok pengeluaranya itu
kelompok bahan makanan sebesar 1,46 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar
sebesar 0,10 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 5,15 persen. Sebaliknya,
tiga kelompok mengalami kenaikan indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau
sebesar 0,82 persen; kelompok sandang sebesar 0,20 persen; dan kelompok kesehatan sebesar 0,15
persen. Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks Inflasi Tahun Kalender (Januari-Oktober) 2015 di Kota Tanjungpinang sebesar 1,41 persen dan laju inflasi
'year on year' di Kota Tanjungpinang (Oktober 2015 dibandingkan dengan Oktober 2014) sebesar 5,04
persen.