Tanggal Rilis | : | 3 April 2015 |
Ukuran File | : | 0.44 MB |
Abstraksi
Pada Maret 2015 di Kota Tanjungpinang terjadi deflasi sebesar 0,21 persen. Dari 23 kota IHK di Sumatera, tercatat sebanyak 14 kota mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 1,97 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Medan dan Padang Sidimpuan masing-masing sebesar 0,01 persen. Sementara 9 kota lainnya mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bandar Lampung sebesar 0,48 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Padang sebesar 0,01 persen.
Sedangkan secara nasional sebanyak 54 kota mengalami inflasi dan hanya 28 kota yang mengalami deflasi.
Deflasi di Kota Tanjungpinang disebabkan turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 1,68 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,30 persen. Sedangkan kenaikan indeks harga di Kota Tanjungpinang terjadi pada kelompok bahan makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau sebesar 0,35 persen, kelompok sandang sebesar 0,23 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,14 persen, dan kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,22 persen. Sementara untuk kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga dibanding bulan sebelumnya.
Inflasi Tahun Kalender (Januari-Maret) 2015 di Kota Tanjungpinang sebesar -0,45 persen dan laju inflasi 'year on year' di Kota Tanjungpinang (Maret 2015 dibandingkan dengan Maret 2014) sebesar 4,61 persen.